memperthankan imanDiawal tahun 2012 ini kumencoba mengingati akan hancurnya iman dan beratnya mengembalikan keimanan
Iman artinya percaya kepada tuhan semesta Alam,dikatakan orang beriman ialah apabila bisa melakukan kebaikan.
Begtu juga dengan sebaliknya orang tak beriman adalah orang yang tidak pernah baik dalam hidupnya.
Ketika sekian lama memperthankan keimanan dengan melakukan kebaikan.diuji dengan keadaan ahirnya iman itu di nomor duakan saat itu juga sadar atau tidak sadar iman hancur.
Disaat kehancuran iman itu dengan berjalanya waktu maka kata sadar akan kesalahan dan keinginan bertobat itu ada, maka amatlah susah mengembalikan keimanan,
Bukan sekedar membalikan telapak tangan kembali kejalan yang lurus,dan bukan tidak mustahi bisa kembali, tetapi hati selalu diingatkan akan kenikmatan saat saat lupa akan iman itu,karena apabila sudah melupakan iman maka pintu kesenangan akan di buka.
Tetapi iman itu seperti penjara dan hidup diatas pucuk jarum.
Tentunya sangat sulit meninggalkan kenikmatan itu dan kembali kepada iman yang penuh dengan kesengsaraan.
Sebuah prinsip boleh mengatakan akan kembali ke jalan yang lurus,tetapi pengalaman pengalaman kenikmatan disaat meninggalkan iman akan terasa berat untuk kembali ke iman, dan hatipun sudah susah ditundukan lagi,bukan tidak bisa tetapi susah.
Arti semua ini adalah selalu menjaga iman dengan melakukan kebaikan itu akan lebih mulus jalannya daripada mencoba coba meninggalkan iman dengan harapan bisa bertobat lagi.
Laen halnya dengan orang yang baru sadar akan kesalahannya itu salah dan insyaf akan jalanya itu salah lebih mudah bertobat ketimbang yang sudah tau hukum tetapi melanggar hukum tersebut.
Banyak bukti sudah orang yang dulunya imanya kuat di hadapkan oleh keadaan,kata insafpun susah didapat.andaipun insaf mungkin sudah telat waktunya karena dia sudah tau hukum.
Berbeda dengan yang tidak tau apa apa ahirnya insaf dia, akan lebih mudah karena mengetahui bahwa jalanya yang dulu adalah salah.
Mempertahankan lebih susah daripda merebut.mungkin itu kata kata yang tepat untuk ini.
Bukan orang tak pernah salah,tetapi bagaimana dia sadar akan kesalahan tidak berlarut larut.
Pengalaman akan mengalahkan sebuah pelajaran.
Pengalaman menikmati kenikmatan dari pintu lupa akan iman akan melupakan ajaran tentang keimanan.
semoga selalu bisa menjaga iman
Amin
~