- Bagian 1
Engkau bukan bersyair
Tapi menuntunku
Hidup hanya sekali
Baiki kelakuanmu
Tak perlu kamu percaya padaku
Tapi lihatlah kelakuanku
Aku bukanlah seorang penjaminmu
Tapi kalau ku salah
Tuntutlah Aku
Seribu yang datang kepadaku
Hanya satu...
Yang bertanya tentang mati
Selebihnya yang datang kepadaku
Semuanya itu...
Bertanya tentang rizki
Engkau menteskan aer mata
Juniorpun bertanya
Ada apa?
Seharusnya ku telah bahagia
Tetapi,..
Ku selalu dianggap tidak Ada
Tetaplah kau ada disini
Sampai suatu hari nanti
Menemaniku untuk membagi
Semua titipan ilahi robbi
Juniorpun bertanya
Apa maksud semua ini ?
Engkau menjawab
Ikuti dan lihati
Suatu hari nanti jika ku telah mati
Menangis di pusara kuburku tiada arti
Sekarang bagaimana denganmu
Masih tetapkah kau mendustaiku
Junior pernah menangis
Hanya sekali ketika sodara telah pergi
Mengapa tak bisa mengganti
Semua kehendak ilahi robi
Pernah..
Engkau membiarkan diri ini
Larut dalam sedih di hati
Sampai bertanya"benarkah ini"
Engkau menjawab...
Bisakah kamu hidup tanpaku
Manapak hidup
Seperti kelakuanku
Dengan ilmu
Yang kukatakan padamu
Oohh Tuhan,ku berserah diri kepadaMu
- Bagian 2
Datanglah seorang peluka diri
Dengan menyesal mengakui
Sebenarnya kamulah yang kusayangi
Segeralah membaiki
Ketika datang seorang berilmu tinggi
Dengan angkuh mengakui
Nyata semua belum terbukti
Hanya ilmu yang dia membawa sakti
Ketika datang seorang sarjana
Dia selalu bangga
Menanyakan tetang duduk perkara
Tersesat juga ahirnya
Mengakuinya yang kuasa atas segala
Tidak begitu...
Kamu hanya seorang hamba
Tak patut mengakui kekuasaaNya
Ketika datang seorang guru
Yang selalu memaparkan ilmu
Dan berhak atas segala sesuatu
Menganggap itu adalah upahmu
Tentu tidak begitu..
Kamu hanya menjual ilmu
Nyata kamu mendustakan TuhanMu
Ketika datang seorang pendusta
Yang selalu bangga tampil di muka
Mengakui dialah yang setia
Padahal belum tentu nyata
Kelakuanya di luar sana
Ketika datang seorang pencari jati diri
hampir dia gila dan melukai diri sendiri
Tak perlu kau mencari arti illahi robi
Tuhan tak perlu di cari,Dia ada dalam diri
Kamu hanyalah seorang abdi
Ahlaq Nya segeralah kau ikuti
Ketika datang seorang yang teraniaya
Berharap ada putusan perkara
Ambilah air dalam bungkusan
Dan berdoalah kepadaNya
Semoga Allah memberi keridoan
Ketika seorang musyafir datang
Baek yang terniat atau berlindung
Makanlah apa yang ada dalam tudung
Supaya kamu sekalian bisa merenung
Inilah kerjaan yang maha Agung
Ketika datang para pejabat
Salam memberi hormat
Titip amanat rakyat
Jagalah ini titipan pangkat
Ketika datang seorang sahabat
Selalu memberi salam hangat
Mengulang kenangan selalu diingat
Inilah berartinya kisah hikayat
Ketika datang seorang yang membenarkanmu
Engkau hanya tersenyum
karena belum tentu bagimu
Bahwa dia akan mengikutimu
Kenapa begtu..
Belom datangnya ujian nyata
Bisa jadi...
Dia ingkar setelahnya
Ketika datang keluarga
Tidak engkau tutupi rasa bahagia
Engkau tunjukan rasa kasih sayangmu
Bahwa tempat ini adalah surgamu
Ketika anak anakmu datang
Engkau tunjukan kebanggaan harapan
Nasehat selalu engkau tuturkan
Akan datangnya ujian dan cobaan
Ketika datang seorang bertanya ilmu
Dengan segera engkau memberi tahu
Arahman arahim ahlaqku
Memberi makan amalanku
Dengan iklasku..
Ridaku..
Sabarku..
Sangka baeku..
Sampai aku bertemu aku.
Manusia tiada daya upaya
Kita bisa,tuhanlah yang kuasa.
- Bagian 3
Junior bertanya kepada Engkau
Bagaimana aku harus memberi
Engkau menjawab dengan pasti
Berilah tanpa menyebut namamu
Kenapa begtu..
Pada hakekatnya kamu terlah janji
Semua kepunyaan illahi roobi
sungguh..
Jika kamu sebut namamu
Kamu hanya mendapatkan budi
ini adalah amalan dari para nabi
Tak akan bisa kita mengikuti
Tidak begitu...
Kalau bukan nabi siapakah kau ikuti
Biarlah nabi sebesar bumi
Kita hanya debu secuil
Asalkan bisa mengikuti
ketika setan berkata kepada Adam.
Dunia ini adalah alamku,kata setan
Begtulah kelakuan orang tamak harta
Duniapun akan di gulungnya
Dan inilah kisah idris
Seorang pencari tuhanya
Idris adalah seorang penjual kurma
Bingung asal manis kurma berada
Di cabutlah akar kurma direndam air
Tetap manisnya juga tidak ada
Di ambilah batang dan pelepah
Tetap asal manis kurma tidak ada
Di ambilah kesimpulan oleh idris
Berarti ada yang memberi rasa ini
Alangkah mulianya yang memberi manis
Idrispun mengikuti kemuliaNya
Diberikanya kurma kepada musyafir
Sampai diangkatnya dia ke syurga
Dan ketika musa melihat kilat
Yang sangat begitu cepat
Dari mana asalnya kilat
Dan dimana berahirnya kilat
Dari mana asal ku
Dan kemana kembalinya aku
Umur hanya secepat kilat
Bagaimana nantinya hayat
Dikisahkan tentang sulaiman
Dengan kekuasaan dan kekayaan
Hartanya selalu disedahkan
Dan isa dengan kesabaranya
Dikatankan anak Tuhan oleh umatnya
Berharap suatu saat pada masanya
Ahmad meluruskan kebenaranya
Ibrahim dengan keridhaanya
Memotong ismail anaknya
Yusuf dengan kesabaranya
Hendak di celakakan sodaranya
Dan karena kuat imanya
Menahan hawa nafsunya
Serta Muhamad rosulullah
Ashadualla illa hailallah
Washaduanna muhamadarasulullah
Dengan Ahlaqnya.
Sidiknya..
Tabliknya..
Amanahnya..
Fatonahnya..
Dan dijelaskan tentang lahaidir
Bukanlah seoarang nabi
Dia dihukum dia air
Karena akuaNya diakui
Muhamad suri tauladanku
Home ยป
- Bagian 1
Engkau bukan bersyair
Tapi menuntunku
Hidup hanya sekali
Baiki kelakuanmu
Tak perlu kamu percaya padaku
Tapi lihatlah kelakuanku
Aku bukanlah seorang penjaminmu
Tapi kalau ku salah
Tuntutlah Aku
Seribu yang datang kepadaku
Hanya satu...
Yang bertanya tentang mati
Selebihnya yang datang kepadaku
Semuanya itu...
Bertanya tentang rizki
Engkau menteskan aer mata
Juniorpun bertanya
Ada apa?
Seharusnya ku telah bahagia
Tetapi,..
Ku selalu dianggap tidak Ada
Tetaplah kau ada disini
Sampai suatu hari nanti
Menemaniku untuk membagi
Semua titipan ilahi robbi
Juniorpun bertanya
Apa maksud semua ini ?
Engkau menjawab
Ikuti dan lihati
Suatu hari nanti jika ku telah mati
Menangis di pusara kuburku tiada arti
Sekarang bagaimana denganmu
Masih tetapkah kau mendustaiku
Junior pernah menangis
Hanya sekali ketika sodara telah pergi
Mengapa tak bisa mengganti
Semua kehendak ilahi robi
Pernah..
Engkau membiarkan diri ini
Larut dalam sedih di hati
Sampai bertanya"benarkah ini"
Engkau menjawab...
Bisakah kamu hidup tanpaku
Manapak hidup
Seperti kelakuanku
Dengan ilmu
Yang kukatakan padamu
Oohh Tuhan,ku berserah diri kepadaMu
- Bagian 2
Datanglah seorang peluka diri
Dengan menyesal mengakui
Sebenarnya kamulah yang kusayangi
Segeralah membaiki
Ketika datang seorang berilmu tinggi
Dengan angkuh mengakui
Nyata semua belum terbukti
Hanya ilmu yang dia membawa sakti
Ketika datang seorang sarjana
Dia selalu bangga
Menanyakan tetang duduk perkara
Tersesat juga ahirnya
Mengakuinya yang kuasa atas segala
Tidak begitu...
Kamu hanya seorang hamba
Tak patut mengakui kekuasaaNya
Ketika datang seorang guru
Yang selalu memaparkan ilmu
Dan berhak atas segala sesuatu
Menganggap itu adalah upahmu
Tentu tidak begitu..
Kamu hanya menjual ilmu
Nyata kamu mendustakan TuhanMu
Ketika datang seorang pendusta
Yang selalu bangga tampil di muka
Mengakui dialah yang setia
Padahal belum tentu nyata
Kelakuanya di luar sana
Ketika datang seorang pencari jati diri
hampir dia gila dan melukai diri sendiri
Tak perlu kau mencari arti illahi robi
Tuhan tak perlu di cari,Dia ada dalam diri
Kamu hanyalah seorang abdi
Ahlaq Nya segeralah kau ikuti
Ketika datang seorang yang teraniaya
Berharap ada putusan perkara
Ambilah air dalam bungkusan
Dan berdoalah kepadaNya
Semoga Allah memberi keridoan
Ketika seorang musyafir datang
Baek yang terniat atau berlindung
Makanlah apa yang ada dalam tudung
Supaya kamu sekalian bisa merenung
Inilah kerjaan yang maha Agung
Ketika datang para pejabat
Salam memberi hormat
Titip amanat rakyat
Jagalah ini titipan pangkat
Ketika datang seorang sahabat
Selalu memberi salam hangat
Mengulang kenangan selalu diingat
Inilah berartinya kisah hikayat
Ketika datang seorang yang membenarkanmu
Engkau hanya tersenyum
karena belum tentu bagimu
Bahwa dia akan mengikutimu
Kenapa begtu..
Belom datangnya ujian nyata
Bisa jadi...
Dia ingkar setelahnya
Ketika datang keluarga
Tidak engkau tutupi rasa bahagia
Engkau tunjukan rasa kasih sayangmu
Bahwa tempat ini adalah surgamu
Ketika anak anakmu datang
Engkau tunjukan kebanggaan harapan
Nasehat selalu engkau tuturkan
Akan datangnya ujian dan cobaan
Ketika datang seorang bertanya ilmu
Dengan segera engkau memberi tahu
Arahman arahim ahlaqku
Memberi makan amalanku
Dengan iklasku..
Ridaku..
Sabarku..
Sangka baeku..
Sampai aku bertemu aku.
Manusia tiada daya upaya
Kita bisa,tuhanlah yang kuasa.
- Bagian 3
Junior bertanya kepada Engkau
Bagaimana aku harus memberi
Engkau menjawab dengan pasti
Berilah tanpa menyebut namamu
Kenapa begtu..
Pada hakekatnya kamu terlah janji
Semua kepunyaan illahi roobi
sungguh..
Jika kamu sebut namamu
Kamu hanya mendapatkan budi
ini adalah amalan dari para nabi
Tak akan bisa kita mengikuti
Tidak begitu...
Kalau bukan nabi siapakah kau ikuti
Biarlah nabi sebesar bumi
Kita hanya debu secuil
Asalkan bisa mengikuti
ketika setan berkata kepada Adam.
Dunia ini adalah alamku,kata setan
Begtulah kelakuan orang tamak harta
Duniapun akan di gulungnya
Dan inilah kisah idris
Seorang pencari tuhanya
Idris adalah seorang penjual kurma
Bingung asal manis kurma berada
Di cabutlah akar kurma direndam air
Tetap manisnya juga tidak ada
Di ambilah batang dan pelepah
Tetap asal manis kurma tidak ada
Di ambilah kesimpulan oleh idris
Berarti ada yang memberi rasa ini
Alangkah mulianya yang memberi manis
Idrispun mengikuti kemuliaNya
Diberikanya kurma kepada musyafir
Sampai diangkatnya dia ke syurga
Dan ketika musa melihat kilat
Yang sangat begitu cepat
Dari mana asalnya kilat
Dan dimana berahirnya kilat
Dari mana asal ku
Dan kemana kembalinya aku
Umur hanya secepat kilat
Bagaimana nantinya hayat
Dikisahkan tentang sulaiman
Dengan kekuasaan dan kekayaan
Hartanya selalu disedahkan
Dan isa dengan kesabaranya
Dikatankan anak Tuhan oleh umatnya
Berharap suatu saat pada masanya
Ahmad meluruskan kebenaranya
Ibrahim dengan keridhaanya
Memotong ismail anaknya
Yusuf dengan kesabaranya
Hendak di celakakan sodaranya
Dan karena kuat imanya
Menahan hawa nafsunya
Serta Muhamad rosulullah
Ashadualla illa hailallah
Washaduanna muhamadarasulullah
Dengan Ahlaqnya.
Sidiknya..
Tabliknya..
Amanahnya..
Fatonahnya..
Dan dijelaskan tentang lahaidir
Bukanlah seoarang nabi
Dia dihukum dia air
Karena akuaNya diakui
Muhamad suri tauladanku