๐ต๐‘’๐“‡๐“ˆ๐’ถ๐“‚๐’ถ๐“‚๐“Š ๐’ฆ๐‘’๐“๐’ถ๐“ƒ๐‘”๐’พ๐“‰๐“…๐“Š๐“ƒ ๐ต๐’พ๐“ˆ๐’ถ

๐˜’๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช, ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข.

JUNIOR




<style="color:#ff0000;">JUNIOR<center><marquee behavior="scroll"><br /> <img src="http://1.bp.blogspot.com/-p6Z_pDxshcs/TjiNJ1Sf1eI/AAAAAAAAAIo/Ux4osa7mQsc/s1600/Junior.gif" width="110" height="84"><br /><br /> </marquee><br /> </center>
  • Bagian 1

    Engkau bukan bersyair
    Tapi menuntunku
    Hidup hanya sekali
    Baiki kelakuanmu

    Tak perlu kamu percaya padaku
    Tapi lihatlah kelakuanku
    Aku bukanlah seorang penjaminmu
    Tapi kalau ku salah
    Tuntutlah Aku

    Seribu yang datang kepadaku
    Hanya satu...
    Yang bertanya tentang mati
    Selebihnya yang datang kepadaku
    Semuanya itu...
    Bertanya tentang rizki

    Engkau menteskan aer mata
    Juniorpun bertanya
    Ada apa?
    Seharusnya ku telah bahagia
    Tetapi,..
    Ku selalu dianggap tidak Ada

    Tetaplah kau ada disini
    Sampai suatu hari nanti
    Menemaniku untuk membagi
    Semua titipan ilahi robbi

    Juniorpun bertanya
    Apa maksud semua ini ?
    Engkau menjawab
    Ikuti dan lihati

    Suatu hari nanti jika ku telah mati
    Menangis di pusara kuburku tiada arti
    Sekarang bagaimana denganmu
    Masih tetapkah kau mendustaiku

    Junior pernah menangis
    Hanya sekali ketika sodara telah pergi
    Mengapa tak bisa mengganti
    Semua kehendak ilahi robi

    Pernah..
    Engkau membiarkan diri ini
    Larut dalam sedih di hati
    Sampai bertanya"benarkah ini"
    Engkau menjawab...
    Bisakah kamu hidup tanpaku
    Manapak hidup
    Seperti kelakuanku
    Dengan ilmu
    Yang kukatakan padamu

    Oohh Tuhan,ku berserah diri kepadaMu

  • Bagian 2

    Datanglah seorang peluka diri
    Dengan menyesal mengakui
    Sebenarnya kamulah yang kusayangi
    Segeralah membaiki

    Ketika datang seorang berilmu tinggi
    Dengan angkuh mengakui
    Nyata semua belum terbukti
    Hanya ilmu yang dia membawa sakti

    Ketika datang seorang sarjana
    Dia selalu bangga
    Menanyakan tetang duduk perkara
    Tersesat juga ahirnya
    Mengakuinya yang kuasa atas segala
    Tidak begitu...
    Kamu hanya seorang hamba
    Tak patut mengakui kekuasaaNya

    Ketika datang seorang guru
    Yang selalu memaparkan ilmu
    Dan berhak atas segala sesuatu
    Menganggap itu adalah upahmu
    Tentu tidak begitu..
    Kamu hanya menjual ilmu
    Nyata kamu mendustakan TuhanMu

    Ketika datang seorang pendusta
    Yang selalu bangga tampil di muka
    Mengakui dialah yang setia
    Padahal belum tentu nyata
    Kelakuanya di luar sana

    Ketika datang seorang pencari jati diri
    hampir dia gila dan melukai diri sendiri
    Tak perlu kau mencari arti illahi robi
    Tuhan tak perlu di cari,Dia ada dalam diri
    Kamu hanyalah seorang abdi
    Ahlaq Nya segeralah kau ikuti

    Ketika datang seorang yang teraniaya
    Berharap ada putusan perkara
    Ambilah air dalam bungkusan
    Dan berdoalah kepadaNya
    Semoga Allah memberi keridoan

    Ketika seorang musyafir datang
    Baek yang terniat atau berlindung
    Makanlah apa yang ada dalam tudung
    Supaya kamu sekalian bisa merenung
    Inilah kerjaan yang maha Agung


    Ketika datang para pejabat
    Salam memberi hormat
    Titip amanat rakyat
    Jagalah ini titipan pangkat

    Ketika datang seorang sahabat
    Selalu memberi salam hangat
    Mengulang kenangan selalu diingat
    Inilah berartinya kisah hikayat

    Ketika datang seorang yang membenarkanmu
    Engkau hanya tersenyum
    karena belum tentu bagimu
    Bahwa dia akan mengikutimu
    Kenapa begtu..
    Belom datangnya ujian nyata
    Bisa jadi...
    Dia ingkar setelahnya

    Ketika datang keluarga
    Tidak engkau tutupi rasa bahagia
    Engkau tunjukan rasa kasih sayangmu
    Bahwa tempat ini adalah surgamu

    Ketika anak anakmu datang
    Engkau tunjukan kebanggaan harapan
    Nasehat selalu engkau tuturkan
    Akan datangnya ujian dan cobaan

    Ketika datang seorang bertanya ilmu
    Dengan segera engkau memberi tahu
    Arahman arahim ahlaqku
    Memberi makan amalanku
    Dengan iklasku..
    Ridaku..
    Sabarku..
    Sangka baeku..
    Sampai aku bertemu aku.

    Manusia tiada daya upaya
    Kita bisa,tuhanlah yang kuasa.

  • Bagian 3

    Junior bertanya kepada Engkau
    Bagaimana aku harus memberi
    Engkau menjawab dengan pasti
    Berilah tanpa menyebut namamu
    Kenapa begtu..
    Pada hakekatnya kamu terlah janji
    Semua kepunyaan illahi roobi
    sungguh..
    Jika kamu sebut namamu
    Kamu hanya mendapatkan budi

    ini adalah amalan dari para nabi
    Tak akan bisa kita mengikuti
    Tidak begitu...
    Kalau bukan nabi siapakah kau ikuti
    Biarlah nabi sebesar bumi
    Kita hanya debu secuil
    Asalkan bisa mengikuti

    ketika setan berkata kepada Adam.
    Dunia ini adalah alamku,kata setan

    Begtulah kelakuan orang tamak harta
    Duniapun akan di gulungnya


    Dan inilah kisah idris

    Seorang pencari tuhanya
    Idris adalah seorang penjual kurma
    Bingung asal manis kurma berada
    Di cabutlah akar kurma direndam air
    Tetap manisnya juga tidak ada
    Di ambilah batang dan pelepah
    Tetap asal manis kurma tidak ada
    Di ambilah kesimpulan oleh idris
    Berarti ada yang memberi rasa ini
    Alangkah mulianya yang memberi manis
    Idrispun mengikuti kemuliaNya
    Diberikanya kurma kepada musyafir
    Sampai diangkatnya dia ke syurga


    Dan ketika musa melihat kilat
    Yang sangat begitu cepat
    Dari mana asalnya kilat
    Dan dimana berahirnya kilat
    Dari mana asal ku
    Dan kemana kembalinya aku
    Umur hanya secepat kilat
    Bagaimana nantinya hayat

    Dikisahkan tentang sulaiman
    Dengan kekuasaan dan kekayaan
    Hartanya selalu disedahkan

    Dan isa dengan kesabaranya
    Dikatankan anak Tuhan oleh umatnya
    Berharap suatu saat pada masanya
    Ahmad meluruskan kebenaranya

    Ibrahim dengan keridhaanya
    Memotong ismail anaknya

    Yusuf dengan kesabaranya
    Hendak di celakakan sodaranya
    Dan karena kuat imanya
    Menahan hawa nafsunya

    Serta Muhamad rosulullah
    Ashadualla illa hailallah
    Washaduanna muhamadarasulullah
    Dengan Ahlaqnya.
    Sidiknya..
    Tabliknya..
    Amanahnya..
    Fatonahnya..

    Dan dijelaskan tentang lahaidir
    Bukanlah seoarang nabi
    Dia dihukum dia air
    Karena akuaNya diakui

    Muhamad suri tauladanku
Back To Top