Karyawan artinya orang yang berkarya,dalam masyarakat umum karyawan dikatakan pegawai atau pekerja di sebuah badan usaha untuk mendapatkan upah.
Meski bukan bekerja kepada badan usaha kalau dia menghasilkan karya itu juga karyawan.
Suatu sebutan yang kontradiktif satu sisi karyawan sebagai seorang yang berkarya satu sisi orang yang bekerja kepada badan usaha untuk mendapatkan upah atau gaji.
Tetapi pada umumnya karyawan adalah orang yang bekerja kepada lembaga atau kantor.
Banyak sekali sebutan orang yang bekerja pada bidangnya masing-masing ,sehingga pekerjaan yang dilakukan seseorang
menjadi identitas orang tersebut.
Misalnya dia seorang karyawan sebuah bank,pegawai negeri,buruh pabrik,itu sebenarnya menyebutkan bidang apa yang dikerjakan.
Terlepas dari itu semua sebenarnya manusia harus bekerja,entah bidang formal ataupun informal.
Tanpa melakukan aktifitas manusia tidak seimbang dalam raganya.
Karena alam ini sebenarnya juga bekerja.
Bumi tempat kita berpijak juga bekerja,dia mengelilingi matahari,berputar pada porosnya dll.Tidak ada mahluk ciptaan Tuhan di alam ini yang tidak bekerja.
Begitu juga manusia,terlepas dari sebutanya pegawai,karyawan,buruh atapun apa saja pada dasarnya juga sebutan untuk melakukan aktifitasnya.
Mengenai hasil dari apa yang dia kerjakan itu tergantung dari aktifitas apa yang di lakukan seseorang tersebut.
Upah itu hanyalah penghargaan seseorang yang telah membantu seorang yang lainya sebagai ucapan terima kasihnya sebagai manusia,karena telah bekerja menghasilkan karya.
Seseorang yang memikirkan upah ketika dia bekerja sebenarnya dia bukan karyawan, tetapi orang yang pamrih.
Oleh karena itu sebaiknya jangan memikirkan upah sebelum bekerja tetapi mampukah dia melakukan pekerjaan itu untuk menghasilkan karya.
Dua sisi mata uang yang berharga sulit untuk menentukan sikap antara bekerja atau upah.
Orang yang bekerja bukan demi upah orang tersebut pastinya mempunya sifat peduli kepada sesamanya,tidak memikirkan untung atau rugi dalam pekerjaan saling membantu berbagi dan besosialisasi karena itu sebenarnya adalah karyanya.
Berbeda dengan orang yang bekerja demi upah,orang yang pamrih selalu menimbang untung rugi untuk dirinya sendiri,pengecut dan tidak bertanggung jawab.
Sebisa mungkin abaikan hasil,yang terpenting adalah bekerja.
Begitu munafik memang kalau bekerja bukan demi upah,dan telalu extrim bekerja hanya demi upah,ambil jalan tengah apa yang bisa lakukan,lakukanlah.
Kalau tidak bisa lakukan mungkin kamu perlu liburan.
Dimanapun perusahaan atau BOZ selalu yang diharapkan karyawan atau pegawainya dituntut untuk selalu bekerja,dan tidak ada perusahaan atau boz memberikan upah tanpa bekerja.
Siapa yang perlu?.Perusahaan atau karyawan.
Sebenarnya mereka jelas saling memerlukan,diatas di sebutkan tentang siapa itu karyawan yang harus bekerja.
Lalu tugas perusahaan, badan usaha atau boz tadi adalah memberikan hak-hak karyawan karena pada dasarnya perusahaan itu sudah diuntungkan dari karyawan yang bekerja tadi.
Perumpaan seperti bumi yang bekerja mengelilingi matahari,berputar pada porosnya bukan demi upah tetapi karena sifat alam yang harus bekerja, yang diuntungkan adalah mahluk yang berada di bumi itu.
Mahkluk yang ada di bumi yang telah di untungkan oleh bumi dalam bekerja, dengan menjaga bumi ini tetap
lestari.tidak merusak alam,tidak serakah membantu sesama mahkluk,itu sebagai terimakasih kepada bumi yang bekerja tadi.
Suatu contoh bumi menghasilkan gas,minyak,batu bara,padi,jagung
dll.Manusia mengelolanya dengan baik,menolong sesama tidak berexplorasi bumi yang berlebih,artinya imbang saling memberi dan saling menjaga.
Itulah perumpaan perusahaan atau boz yang harus di lakukan.
Perusahaan atau boz memberikan upah,kesejahteraan bagi karyawan dan keluarganya dll itu, adalah pekerjaan perusahaan atau boz yang harus di lakukan.
Perusahaan atau boz yang serakah memberi upah kepada karyawan hanya sedikit sekali,tidak bertanggung jawab kepada karyawanya itu adalah perusahaan atau boz yang serakah ,meskipun telah membayar pajak,memberi sumbangan tetapi dilakukan hanya dengan Pamrih.
Ahir ahir ini banyak perselisihan antara karyawan dan perusahaan,yang mana masing-masing mengaku korban.
Karyawan merasa di bohongi,perusahaan merasa rugi dll sebab sebabnya.
Inilah pentingnya pemimpin atau bahasa lainya khalifah yang bertanggung jawab.
Pimpinan perusahaan sebagai karyawan karena, juga suruhan pemilik usaha.
Sebagai pemilik usaha karena mewakili pemilik perusahaan.
Karena judulnya pemimpin pastinya akan bertanggung jawab pada apa yang dipimpin,dia pimpinan karyawan juga bertanggung jawab kepada karyawan,apapun yang dilakukan seorang pemimpin pasti akan diikuti bawahanya,ya sikapnya,ya tanggung jawabnya,ya prilakunya semua pasti di contoh oleh bawahanya,jangan dikira menjadi pimpinan tidak diperhatikan prikakunya oleh bawahanya.
Karena dia pimpinan perusahaan juga sebagai bawahan dari pemilik usaha pastinya akan mengikuti si pemilik tadi.
Pemilik perusahaan ingin untung banyak pastinya dia akan melakukan demi keuntungan yang banyak tadi.
Maka tidak mudah menjadi seorang pemimpin yang bertanggung jawab,dan mudah menjadi seorang pemimpin kalau yang dikejar hanya keuntungan pribadi,dengan jabatan tinggi tentunya mempunyai upah yang besar,dan bekerja demi memeras bawahanya atau karyawan lainya.
Prilaku pimpinan perusahaan yang pamrih inilah menyebabkan perselisihan antara karyawan dan perusahaan,karena dia lupa sebenarnya dia juga bertanggung jawab kepada karyawanya.
Prilaku lupa pimpinan perusahaan kepada karyawannya inilah yang paling banyak terjadi perselisihan.
Perusahaan yang bangkrut,pailit atau apalah sebutanya,telat memberi gaji,tidak membayar hak-hak karyawan yang menjadi corong utama adalah pimpinan perusahaan
tersebut.inilah bentuk tanggung jawab pimpinan.
Ingatlah semua pemimpin akan dimintai pertanggung jawabanya kelak.
Jangan sampai di negeri ini karena ulah satu pemimpin,menyengsarakan ratusan,ribuan, bahkan jutaan orang yang lainya.
Manusia pada sifat alam haruslah bekerja,entah itu sebutanya karyawan ataupun pemilik usaha bahkan secara pribadi diri sendiri bukan atas nama badan usaha.
Pemilik badan usaha juga bekerja,untuk kemakmuran dirinya.
Tidak berbeda dengan karyawanya yang bekerja untuk kemakmuran dirinya.
Karena dia yang memilili usaha,pastinya menginginkan usahanya sukses,sebenarnya suksesnya dia di bantu oleh karyawanya.
Godaan terbesar dari pemilik badan usaha ini adalah Merasa memiliki
segalanya.dia untung merasa hasil dari jerih payahnya sendiri bukan dari karyawanya,dia merugi yang disalahkan adalah karyawanya,egois memang.
Dan pemilik usaha seharusnya
seperti air hujan yang memberi penghidupan di muka bumi,mengalir dari selah-selah tanah tandus menjadi mata air yang memberi manfaat kepada semua mahluk,menuju sungai keci,terkumpul di sungai besar dan di lautan,menguap menjadi awan,menjadi bintik-bintik air,turun lagi kebumi.
Proses panjang tidak pernah habis memberi manfaat kepada mahkluk,dan diapun bekerja.
Bumi telah bekerja bagaimana kalau air sebagai sumber kehidupan tidak memberi manfaat.
Seperti planet selain BUMI ,yang ada hanya kaum ALIEN bukan?.
Memberi manfaat bukan berdasar besar kecil karya yang di hasilkan, tetapi apa yang telah dikerjakan berdasar kemampuan.
Hasil dari bekerja itu sebenarnya adalah Hak (gaji,upah,ataupun barang dan jasa)
Dan hak itu sebenarnya masih ada hak-hak orang lain di dalamnya,supaya kehidupan ini berjalan.
Tetap semangat dan Selamat Bekerja,semoga Allah SWT melindungi kita semua, Amin