๐ต๐‘’๐“‡๐“ˆ๐’ถ๐“‚๐’ถ๐“‚๐“Š ๐’ฆ๐‘’๐“๐’ถ๐“ƒ๐‘”๐’พ๐“‰๐“…๐“Š๐“ƒ ๐ต๐’พ๐“ˆ๐’ถ

๐˜’๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช, ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข.

Pecah Menjadi Seratus,Retaknya Seribu

Sungguh sangat ironis sekali yang dulunya sangat sangat solid satu kata seiya,
sekarang ancur tak beraturan semrawut kayak benang kusut diluruskan pun tidak bisa.

Apakah ini suratan ataukah karena ada yang ingin di beri pelajaran dari arti ini semuanya,
terbelah menjadi dua pecahnyapun ampek seratus bilang retaknya pun sudah seribu keretakan,
dimana sebenarnya yang satu itu, kenapa bisa menjadi begini?

Ya sudahlah kalau memang sudah mau terjadi, terjadi sajalah.
Tak ku pusing ambil, kenapa pecah dan retak sebegtu parahnya

Biarlah itu terjadi akupun tak ingin ikut dalam pecahan dan keretakan, biarlah ku kembali pada yang satu, mau hancurr hancur sajalah.

Kusiapkan langkahku,untuk meniti hidup dan kehidupanku,
akan aku lakukan yang terbaek bagiku, aminn,

Dan semua yang berhak atas diriku, orang tuaku,dan kehidupan di sekelikingku.

Setanpun juga benar,tetapi kenapa setan menjadi angkuh akan kebenaranya.
Sehingga setanpun di lakanat tuhan karena keangkuhanya.
Merasa dialah yang paling benar, menjadikan sombong.

Manusia adalah mahluk lemah,
karena pertolongan Allah malaikatpun sujut kepada manusia, tetapi kenapa manusia yang teleh mengakui lemah itu menjadi tergoda dan membenarkan keangkuhan setan dengan terbujuk oleh setan akan buah kuldi.

Ya sudahlah mau apa juga ku tak perduli akan semuanya,
semoga ku bisa menjalani yang terbaek, biar sajalah manusia bersujut pada setan,biarlah manusia bersujud pada Tuhanya.
Terserah mana yang mereka yakini, terserah yang ditanam pasti akan memetik hasinya.

Ku sudah lelah capek dan booring memikirkan ini semua,
yang kuperjuangkan sudah tiada hasil,tak ada lagi yang perlu ku pertangungjwabkan,
urusin sajalah urusanmu mau kamu bikin apa Tempat ini,
sekarang kejayaan telah hancur biarlah ku mundur,
tetapi ku tak menyerah bersama sisa sisa tenagaku yang masih tersisa

Silahkan kalian maju dan saling berbunuh bunuhan,
silahkan saling menguji kekuatanmu diantara dua kubu yang telah pecah menjadi seratus dan retaknya pun seribu.

Biarlah aku sekarang mundur bersama sisa tenagaku,
semoga ku tak telat sebelum ku remuk diantara dua kubu yng saling bunuh bunuhan.

Biar kucari yang satu yang masih utuh walaupun jumlahnya mungkin hanya sebesar debu,
kan kucari yang jujur , jujur mnegatakan kebenaran dan perbuatan,
ucapan hanya ucapan tak semua orang bisa mempertanggung jawabkan semua ucapanya ketika diuji dengan keadaan sebenarnya.

Kan ku bela apa yang yang menjadi kewajiban ku,
kalau semua pada lari akan kewajibanya silahkann saja, silahkan lari dari medan juang,
berbalik dan larilah seperti munafik yang selalu tampil didepan,
dan lari ketika dihadapkan kenyataan.

Ku tak perlukan kalian yang telah menghancurkan segalanya,
ku tak menyesali apa yang sudah kalian tanam di bumi ini, tanamanmu pasti suatu saat nnti kamu yang memetik hasilnya.

Sudahlahh jangan sesekali kamu bicara padaku lagi,
ku tak perlu ucapan seorang munafik di hadapanku,
kalau itu memang benar apa yang kamu lakukan lakukan saja,kebenaran ada pada keyakinanmu,
tapi ingat akuu juga punya keyakinan kepada Allah.

Ya Allah kejayaan ini telah hancur,
tetapi janganlah engkau hancurkan diriku ini dan orang orang yang selalu mengikutiMu,
kuserahkan semua urusanku padamu ya Allah.

0 Comment for "

Pecah Menjadi Seratus,Retaknya Seribu

"

Back To Top