๐ต๐‘’๐“‡๐“ˆ๐’ถ๐“‚๐’ถ๐“‚๐“Š ๐’ฆ๐‘’๐“๐’ถ๐“ƒ๐‘”๐’พ๐“‰๐“…๐“Š๐“ƒ ๐ต๐’พ๐“ˆ๐’ถ

๐˜’๐˜ฆ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ฅ๐˜ถ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ช ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ญ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ซ๐˜ข๐˜ณ๐˜ข๐˜ฉ ๐˜ต๐˜ข๐˜ฏ๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ฆ๐˜ต๐˜ข๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ช ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ธ๐˜ข๐˜ญ ๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ช๐˜ณ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ด๐˜ต๐˜ช, ๐˜ฃ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ฉ๐˜ถ๐˜ซ๐˜ถ๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ฑ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ด๐˜ข ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ต๐˜ช๐˜ฅ๐˜ข๐˜ฌ ๐˜ฎ๐˜ข๐˜ฎ๐˜ฑ๐˜ถ ๐˜ญ๐˜ข๐˜จ๐˜ช ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ค๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ช๐˜ต๐˜ข๐˜ฌ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฅ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ข๐˜ต๐˜ข.

Memorys With My Father

terimakasihTerima kasih kepada Bapak yang telah selama ini mengajarkan aku tentang ahlaq, dan kebaikan, seadainya tidak engkau yang telah membimbingku selama ini tidak taulah bagimana kehidupanku ini, mungkin,mungkin aku hidup tanpa pegangan,hidup tak beraturan.

Ada perasaan malu pada diriku ini, perasan jadi penghianat,perasaan jadi ank tak bisa berbalas budi seandainya ku tidak bisa mengamalkan apa yang telah engkau ajarkan kepada kami,

Dada ini terasa sempit jika kumengenang masa masa terindah dalm hidupku saat saat bersamamu, engkau ajarkan kami tentang ahlaq, bukan hanya sekedar dimulut ,tetapi lebih dari itu engkau

contohkan dengan perbuatan nyata



Ya Allah berilah kemudahan bagiku ini dan semua untuk bisa mengikuti Ahlaqnya,

Abah".

engkau datang kepada kami bukanlah membawa kunci gudang harta yang akan di bagikan kepada kami,engaku datang pada kami hanya sekedar memberi peringatan kepada kami, agar kami bisa melakukan

kebajikan



ya Allah,berilah pentunjuk bagi kami agar aku bisa mengikutu Ahlaqnya,karena engkaulah ya Allah yang maha memberi petunjuk



Banyak cerita keindahan saat saat bersammu abahku,kini Anakmu banyak menanggung beban,kala ku ingat saat bersama tak ada masalah sedikitpun karena engkau telah membibingku, kini kami seperti anak ayam kehilangan induknya,

Abahku,sering terharu perasaan hati ini kala teringan tentang engkau, saat saat kami bersamaMu, kami selalu menyia nyiakan. Selama kami bersamamMu,kami selalu menganggapMu tidak ada,Kini kami hanya menyesali semua yang telah kami lakukan,kini kami merasa kehilangan,apakah ini takdir yang telah ditentukan agar kami bisa sadar,sadar telah melupakanMu

Abah? Seadainya engkau hadir lagi ,mungkin kami akan mendustkan lagi,apakah kmi hanya orang orang yank laknat, orang orang yang tak tau diri,

Abah? Bagaimana kami ini,, bagaimana memulainya, kami bingung,

ya Allah,lapangkanlah dada kami ini, agar kami semua bisa mengingati apa yang telah Abah contohkan pada kami,dan bisa mengikuti walaupun hanya sebesar debu

0 Comment for "

Memorys With My Father

"

Back To Top