Pada tanggal 21 Januari 1960 bertempat di Balairung Kedaton Putih, Tenggarong diadakan Sidang Khusus DPRD Daerah Istimewa Kutai. Inti dari acara ini adalah serah terima pemerintahan dari Kepala Daerah Istimewa Kutai, Sultan Aji Muhammad Parikesit kepada Aji Raden Padmo sebagai Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kutai, Kapten Soedjono (Wali kota Samarinda ) dan A.R Sayid Mohammad (Wali kota Balikpapan ).
Di Abad milenium kesultanan Kutai dihidupkan kembali atas prakarsa Bupati Kutai Kartanegara Syaukani Hasan Rais yang populer dipanggil pak kaning, bertepatan Pada tanggal 22 September 2001 Putra Mahkota kerajaan kutai H.Aji Pangeran Praboe Anoem Soerya Adiningrat diangkat menjadi Sultan Kerajaan Kutai dengan gelar H. Aji Salehudun ll.
Kutai Pada Masa Kini
Dari kerajaan bercorak Hindu pada awal sejarah Kutai, hingga menjadi kesultanan yang memiliki masa keemasan, sampai berakhirnya sejarah Kutai Sampai sang Sultan rela menjadi Rakyat biasa, hingga dihidupkan kembali Kesultanan sebagai warisan budaya yang Agung.
Kini Kutai bertransformasi menjadi Kabupaten yang bernama Kutai Kartanegara dengan wilayah paling luas di provinsi Kalimantan Timur.
Kabupaten Kutai Kartanegara adalah kabupaten terkaya di Indonesia merupakan awal sejarah panjang dari asal usul Nusantara, sampai wacana pemindahan Ibu kota Republik Indonesia yang sebagian masuk ke wilayah Kutai.
Wisata
Selain Museum Mulawarman yang menjadi tempat wisata edukasi yang ada di Tenggarong sebagai ibu kota Kutai Kartanegara , di sana juga ada wisata pulau kumala yang lagi dikembangkan.
Pulau kumala adalah sebuah pulau yang ada di Sungai Mahakan tepat berada di Tenggarong, Dengan beberapa fasilitas taman bermain, tempat olahraga bahkan hotel.
Untuk menuju ke Pulau tersebut Pemerintah sudah membangun sebuah jembatan untuk jalan kaki menuju pulau melintasi satu sisi sungai Mahakam.
 |
Jembatan Jalan Kaki menuju Pulau Kumala |
 |
Pulau Kumala |